Kamis, 02 September 2010

Kisah Cinta yang Paling Tidak Sopan

Ron adalah lelaki yang tak pernah menyisir rambut. Baginya, kehidupan akan tetap selalu brengsek meskipun seluruh lelaki menyimpan sisir di dalam kantung celananya.

Yul adalah perempuan yang tak pernah memakai lipstik. Baginya, tanpa mengenakan lipstik pun seorang perempuan masih bisa tetap tampil cantik dan menarik.

Kemudian iblis mempertemukan mereka di ruang tunggu puskesmas. Ron dan Yul duduk bersebelahan di bangku panjang yang sudah terisi penuh. Di sebelah kanan Ron adalah seorang lelaki tua yang sejak tadi selalu menggerutu sendirian sambil batuk-batuk tidak karuan. Di sebelah kiri Yul adalah seorang gadis remaja yang pipi kirinya bengkak sebesar sekepalan tangan.

Pagi itu Ron bukan bermaksud ingin berobat, melainkan ingin membeli surat dokter. Hari ini ia malas pergi ke kantor, dan ia tidak ingin gajinya berkurang lantaran tidak menyerahkan surat dokter kepada atasannya. Yul juga sebenarnya sedang tidak menderita suatu penyakit apa pun. Pagi itu ia hanya ingin menyaksikan orang-orang sakit, agar ia sedikit terhibur—bahwa ternyata ada yang lebih menderita dari dirinya yang kebetulan pagi itu memang sedang memiliki masalah.

Handphone milik Ron berbunyi. Suaranya nyaring sekali. Seorang lelaki tua yang duduk di sebelah Ron sempat terlonjak kaget dan langsung menggerutu sambil kembali batuk-batuk. Dari nada deringnya, Ron tahu bahwa yang menelepon adalah istrinya. Ron membiarkan handphonenya terus berbunyi dan bergetar di dalam genggaman tangannya. Ia malas mengangkatnya. Benar-benar malas.

Yul melirik ke arah Ron. Kenapa tidak diangkat? tanya Yul dalam hati. Kemudian Ron membalas lirikan Yul. Keduanya bertatapan. Ron tersenyum, Yul—entah kenapa—ikut-ikutan tersenyum. Di sudut ruang tunggu puskesmas, sang iblis juga ikut-ikutan tersenyum, kemudian tertawa-tawa, kemudian terbahak-bahak, kemudian menghilang begitu saja. Tawa sang iblis masih terus menggema, dan tak ada yang dapat mendengarnya.

Ron dan Yul masih terus bertatapan dan masih saling memberikan senyuman. Handphone Ron masih terus berbunyi, berbunyi, dan terus selalu bergetar tiada henti. Entah sampai kapan.... []

SELESAI
Jagakarsa, 27 Agustus 2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar